STRATEGI PEMBELAJARAN
Hari Kedua : Minggu , 5 Mei 2013
Pukul : 13.30 – 17.30
Acara : STRATEGI PEMBELAJARAN
Nara Sumber : Widyaswara Matematika LPMP Jawa Barat “ Bapak Husein Siregar”
HP.
081573314604 email: siregarhusein@yahoo.com
Isi Materi :
Pada dasarnya prinsip-prinsip pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi disebutkan pula
bahwa pembelajaran itu harus berpusat pada peserta didik. Olehkarena
itu, pembelajaran itu harus terdapat upaya untuk memandirikan peserta didik
untuk belajar, bekerjasama, dan menilai diri sendiri, diutamakan agar peserta
didik mampu membangun kemauan, pemahaman, dan pengetahuannya.
Hal tersebut di atas didukung oleh PP No. 19/2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (SNP) pasal 19 ayat 1, yang menyatakan bahwa: proses pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik”.
Perbedaan pendekatan, strategi, dan metode
pembelajaran yaitu: Pendekatan diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk pada pandangan tentang terjadinya
suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, strategi pembelajaran
diartikan sebagai perencanaan yang
berisi rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu, Metode adalah upaya
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan
yang telah disusun tercapai secara optimal, Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka
mengimplementasikan suatu metode, dan Taktik adalah gaya seseorang dalam
melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu.
Berikut ini tips memulai mengajar yang dapat dipakai
untuk menambah cara mengajar yang lama, di antaranya:
a. Berangkat
dari Siswa. Mulailah pelajaran dari diri siswa. Amati dengan cepat siswa
yang hadir kemudian mulailah dari siswa yang diamati tersebut. Contoh, jika
guru akan membahas pemilu, berangkatlah dari siswa yang halaman rumahnya
digunakan untuk pilkada. Begitu pula, kalau guru akan mengajar tentang
mencangkok, berangkatlah dari bentuk cangkok dari rumah atau halaman rumah
siswa
b. Berangkat
dari Isu Nasional. Isu nasional datang bertubi-tubi tanpa henti. Banyak isu
yang menarik untuk dijadikan bahan memulai pembelajaran. Mulailah dari isu
nasional kemudian masuk ke inti pelajaran
c. Berangkat
dari Kejadian. Kejadian yang telah lalu, yang dialami siswa atau guru
sendiri . Contoh, untuk masuk ke topik mengukur bidang datar, guru dapat
memulai dengan pengalaman bermain voley
d. Berangkat
dari Gambar. Guru dapat membawa gambar beraneka bentuk, besar-besar
ukurannya, atau kecil-kecil. Gambar itu dapat dipakai untuk memulai pelajaran
dengan menarik
e. Berangkat
dari Teka-Teki. Banyak teka-teki yang menarik untuk digunakan memulai
pelajaran. Dari teka-teki, siswa langsung mengolah pikiran yang berkaitan
dengan topic.
f.
Berangkat dari Benda Sekitar. Bawalah
benda sekitar untuk memulai mengajar, yakni boleh batu, kerikil, tanaman, daun,
akar, dan sebagainya. Siswa diajak untuk mengidentifikasi benda sekitar itu
sebelum ke pembahasan inti.
g.
Berangkat dari Film dan Siaran Radio. Saat
memulai pelajaran, ajak anak menonton film singkat atau rekaman siaran radio.
Kemudian, guru memancing pertanyaan dari isi film atau radio. Mulailah dengan
pelajaran initinya
Ada beberapa model pembelajaran yang dillakukan oleh
para pendidik yaitu:
Untuk lebih jelasnya silahkan buka:
Tanjungpinang, 5 mei 2013
Penulis
H154M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar